Contoh Laporan Fisika Kisi Difraksi - Centerilmu

News

Post Top Ad

Jumat, 27 Januari 2017

Contoh Laporan Fisika Kisi Difraksi

LAPORAN FISIKA
“KISI DIFRAKSI”




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum FISIKA ini.
Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada  Guru Fisika kami  yang telah dengan tulus ikhlas meberikan ilmu yang begitu besar. Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini bermanfaat.


Mataram, 9 Oktober  2016
Penyusun











i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................          i

DAFTAR ISI.................................................................................................................          ii

BAB I      : PENDAHULUAN......................................................................................          1

BAB II    : LANDASAN TEORI..................................................................................          2

BAB III  : METODE PENGAMATAN......................................................................          3

BAB IV  : HASIL PENGAMATA DAN PEMBAHASAN........................................          4

BAB V   : PENUTUP....................................................................................................          5
                  i.    Kesimpulan...............................................................................................          5
                  ii.  Saran.........................................................................................................          5

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................          6














ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok. Namun cahaya dapat dipantulkan.

Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Garis terang merupakan hasil interferensi yang saling memperkuat dan garis gelap adalah hasil interferensi yang saling memperlemah. Hasil interferensi bergantung pada selisih jarak tempuh/ lintasan cahaya dari celah ke layar.  

Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu celah sempit, maka gelombang ini akan mengalami lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi. Kisi adalah celah sangat sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 700 celah setiap 1 mm. Pada kisi, setiap goresan merupakan celah. 









1
BAB II
LANDASAN TEORI
v  Difraksi
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami difraksi. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama.
Difraksi pada gelombang cahaya terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut :
1.      Difraksi melalui celah tunggal yang sempit
Bila cahaya monokromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya akan dibelokkan atau dilenturkan. Sedangkan bila cahaya dijatuhkan polikromatik (cahaya putih atau banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi. Hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.
Syarat terjadinya difraksi pada celah tunggal:
·         Pola difraksi minimum (pita gelap) : d sin θ = mλ; m = 1, 2, 3, …
·         Pola difraksi maksimum (pita terang) : d sin θ = (m- ½)λ; m = 1, 2, 3, …



2
2.      Difraksi melalui kisi
Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber cahaya. Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.
Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:
d = 1/N
Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut, apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola difraksi berupa pita-pita (garis) terang pada layar. Intensitas pita-pita terang mencapai maksimun pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan :
d sin θ = n λ atau dY/L = n λ
Sedangkan pita gelap akan terjadi bila memenuhi persamaan :
d sin θ = (n+ ½) λ




3
BAB III
METODE PENGAMATAN
1.      Alat dan Bahan
-          Penggaris                          
-          Satu lembar kertas
-          Senter/laser merah
-          Lilin/clay
-          Kisi difraksi dengan ukuran (100,300,600 garis/m)
Cara kerja
·         Letakan kisi pada lilin/malam tepat ditengah
·         Ukur jarak dari kisi sepanjang 30cm
·         Letakkan kertas hvs pada panjang 30cm
·         Senter kisi dengan laser/senter dan perhatikan difraksi yang terjadi di kertas
·         Ulangi langkah langkah sebelumnya sebanyak 3 kali





















4
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
N=105garis/m

ordo
Y(m)
 =
1
2,1 = 0,021
            7×10-7m              
6,8×10-7m

2
4,2 = 0,042
            7×10-7m             
3
5,8 = 0,058
            6.4×10-7m         

N= 3×105m
ordo
Y(m)
 =
1
6,2 = 0,062 m
          6,9×10-7m            
7×10-7m
2
12,9 = 0.129 m
            7,1×10-7m         


N= 6×105m
ordo
Y(m)
 =
1
12,2 = 0,122 m
          6,7×10-8m            
6.7×10-8m






5
BAB V
PENUTUP
1.   Kesimpulan
Λ setiap ordo : apabila ordo (n) semakin besar maka Λ yang dihasilkan semakin kecil
Λ setiap kisi (100, 300, 600) pada kisi 3×105m (300) memiliki Λ paling panjang diantara kisi(100, 600)
2.   Saran
Saran kami selaku murid dari guru kami yang kami hormati, sebaiknya sebelum melalukan praktek/praktikum fisika, terlebih dahulu memahami apa praktikum  yang akan di lakukan. Selain itu, saat praktik harusnya kita memperhatikan instruksi guru, agar tidak terjadi kesalahan yang tak diinginkan. Dan ketika dalam laboratorium kita sudah menyepakati untuk patuh dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dan etikanya.















6
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad