CONTOH LAPORAN KIMIA SEL ELEKTROLISIS - Centerilmu

News

Post Top Ad

Jumat, 27 Januari 2017

CONTOH LAPORAN KIMIA SEL ELEKTROLISIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya aliran elektron yang ditimbulkan oleh konversi energi kimia, melalui pemisahan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari suatu redoks, menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel elektrokimia dibedakan menjadi sel volta (sel galvani) dan sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Sel volta melibatkan reaksi redoks spontan yang menghasilkan perubhan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan sel elektrolisis melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan arus listrik dari luar.
            Reaksi elektrolisis terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit. Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai penguraian ion-ion yang disebabkan arus listrik. Bila elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katoda , sedangkan anion dioksidasi di anoda.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:        
1.      Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis?
2.      Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?

 1.3 Tujuan Penelitian
Mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam KI.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan agar siswa mengerti dan memahami reaksiyang terjadi pada katoda dan anoda dalam reaksi elektrolisis.


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Elektrolisis
            Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia tidak spontan dapat terjadi. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia atau tempat di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan. Prinsip dasar elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) dan tidak memerlukan jembatan garam seperti sel volta. (sel elektrokimia).
2.2 Faktor-Faktor Elektolisis
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi elektrolisis, di antaranya adalah:
  1. Overpotensial
    Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan. Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.
  2. Jenis elektroda
Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au). Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.
  1. Reaksi elektroda yang bersamaan
Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis.
  1. Keadaan pereaksi
Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda dari nilai standar. Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).
2.3 Peristiwa Elektrolisis
Pada reaksi elektrolisis terjadi peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah. Elektrolit yang digunakan dapat berupa lelehan atau larutan. Bila arus listrik dialirkan ke dalam elektrolit, maka akan terjadi pergerakan ion-ion. Ion positif akan tertarik ke kutub negatif (katoda) dan dibebaskan (direduksi) menjadi spesi yang netral. Ion negatif akan bergerak ke kutub positif (anoda) dan teroksidasi menjadi spesi yang juga bersifan netral. Reaksi ini terjadi di daerah sekitar elektroda.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1   Tempat dan Waktu Penelitian
 Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia SMA Negeri 2 Mataram pada Jum’at,  September 2016.
3.2   Objek Penelitian
Pada penelitian elektrolisis larutan elektrolit yang di uji adalah larutan KI.
3.3  Alat dan BahanPenelitian
                  Pada bagian berikut, disajikan alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian.
Alat
1.      Klem
2.      Statif
3.      Tabung pipa u
4.      Tabung reaksi
5.      Rak tabung reaksi
6.      Baterai
7.      Pipet tetes
8.      Kabel dengan elektrode karbon
Bahan
1.      KI 0.5 M
2.      Amilum 1%
3.      Fenolftalen
3.4 Cara Kerja
            Pada bagian berikut, disajikan langkah kerja dalam penelitian elektrolisis
1.      Lakukan proses elektrolisis larutan KI 0.5 M sampai terlihat perubahan pada kedua electrode.
2.      Pindahkan larutan dari ruang katoda ke dalam 2 tabung dengan pipet tetes masing kira-kira 2ml
3.      Tambahkan 2 tetes larutan fenolftalen ke dalam tabung 1 dan tambahkan 2 tetes larutan amilum ke dalam tabung 2.
4.      Catat pengamatan anoda. Lakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anoda.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian
Pada bagian ini disajikan data-data dari hasil penelitian sel elektrolisis larutan KI dengan elektode C.
Cairan dalam ruang
Perubahan selama elektrolisis
Perubahan setelah ditambah fenolftalen
Perubahan setelah ditambah amilum
Anoda
Warna menguning dan mucul sedikit gelembung
Warna tidak berubah
Warna berubah menjadi hitam
Katoda
Warna tidak berubah dan muncul banyak gelembung
Warna berubah menjadi merah muda
Warna tidak berubah

4.2 Pertanyaan
1.      Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis?
2.      Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis?
3.      Tulislah persamaan setengah reaksi ynag terjadi pada :
a.           Katode, dan
b.          Anode
4.3 Pembahasan
1.      Zat yang terbentuk di ruang anode adalah lodin(l2) karena terjadi oksidasi l menjadi l2. Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi okelat pekat setelah ditetesi amilum.
2.      OH- karena terjadi reduksi air (H2O). Yang terbukti dengan adanya peruahan warna larutan menjadi merah muda setelah ditetesi dengan indicator fenolftalen yang berarti bahwa larutan bersifat basa.
3.      Kl(aq)---àK+(aq)+ l-(aq)
Anode = 2l(aq)---àl2(s)+2e-
Katode = 2H2O(l)+ 2e ---àH2(g) + 2OH-(aq)
4.      Pada larutan KI, hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan . anoda (+) berwarna kuning. Pada elektroda, katoda dan anoda menghasilkan gas yag hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas lodin (oksidasi 2l-)





















BAB V
PENUTUPAN
5.1   Kesimpulan
Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a.       Larutan KI mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung.  Pada anoda terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I-, karena anion I- lebih mudah teroksidasi dari pada air. Pada katoda terjadi reduksi H2O menjadi ion OH- dan gas H2.
Dalam penelitian elektrolisis larutan KI dapat diamati beberapa tanda terjadinya elektrolisis. Timbulnya gas dapat diamati melalui adanya gelembung udara dan ciri khas warna gas tersebut. Adanya basa dapat diamati melalui timbulnya warna merah muda (untuuk indikator PP). Adanya endapan juga dapat diamati dengan timbulnya endapan logam di elektroda.



DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. Kimia 3A Kelas XII Semester I.Jakarta:Erlangga.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2/Edisi Ketiga. 
Jakarta:Penerbit Erlangga.

Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta:Esis.
Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta:PT Graha Cipta Karya.
Wikibook. Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimi.  Oktober 2015. http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimia
   






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad